Kalau kamu tipe gamer yang suka game horor tapi lebih senang menjerit bareng teman daripada sendirian di kegelapan, maka Backrooms: Escape Together bisa jadi salah satu pengalaman paling intens sekaligus menyenangkan yang wajib kamu coba. Game ini bukan hanya menghadirkan atmosfer yang membuat bulu kuduk berdiri, tapi juga gameplay kooperatif yang menantang kerja sama, komunikasi, dan nyali kalian sebagai satu tim.
Sebagai editor kingkong 4d, menyaksikan perkembangan sub-genre horor kooperatif tumbuh sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Tapi Backrooms: Escape Together punya sesuatu yang berbeda. Ia bukan sekadar “Phasmophobia rasa baru” atau “game lari dari hantu”, tapi punya identitas yang kuat karena mengangkat mitos urban internet yang sudah terkenal: The Backrooms.
Di artikel ini, kita akan menyelami kenapa Backrooms: Escape Together bisa jadi game horor kooperatif yang unik, bagaimana gameplay-nya bekerja, dan apa saja yang membuatnya sangat menegangkan sekaligus bikin ketagihan.
Apa Itu Backrooms?
Sebelum membahas gamenya, kita perlu sedikit memahami konsep “Backrooms” itu sendiri.
Backrooms adalah fenomena internet creepypasta yang berawal dari sebuah foto ruangan kantor tua dengan lampu neon kekuningan, karpet lusuh, dan suasana kosong tak berujung. Dari situ, lahirlah legenda: jika kamu secara tidak sengaja “noclip” keluar dari realitas, kamu akan terjebak di Backrooms—sebuah dimensi paralel yang membentang tanpa akhir, penuh ruangan membingungkan, suara dengungan lampu neon, dan makhluk-makhluk tak dikenal yang bisa saja menguntitmu.
Dunia ini dibagi dalam beberapa Level, dan tiap level punya atmosfer, tantangan, dan entitas berbahaya masing-masing. Konsep ini akhirnya berkembang jadi semacam lore tersendiri, bahkan dijadikan bahan fan-made film, cerita pendek, dan tentunya: video game.
Backrooms: Escape Together – Kolaborasi dalam Ketegangan
Backrooms: Escape Together adalah game horor kooperatif berbasis multiplayer online, dikembangkan oleh Reflect Studios. Game ini menempatkan kamu dan hingga tiga teman lainnya sebagai sekelompok survivor yang secara misterius terjebak dalam dunia Backrooms. Tugas kalian? Bertahan hidup, memecahkan teka-teki, menghindari ancaman, dan mencari jalan keluar dari level demi level yang semakin mengerikan.
Berbeda dari game horor biasa yang hanya mengandalkan jumpscare, Backrooms: Escape Together membangun ketegangan lewat atmosfer, suasana sunyi yang mengancam, dan mekanisme kerja sama yang benar-benar dibutuhkan. Di sini, kamu tidak bisa solo carry—komunikasi dan koordinasi adalah segalanya.
Level-By-Level, Bahaya yang Semakin Dekat
Dalam game ini, setiap sesi permainan membawa kamu ke level acak dari Backrooms. Setiap level memiliki gaya visual, layout, dan tantangan unik. Berikut beberapa contoh level yang sudah ada (dan terus diperbarui):
- Level 0: Area kantor dengan dinding kuning dan lampu neon yang konstan berdengung. Di sini kamu belajar dasar bertahan dan mulai merasakan atmosfer mencekam.
- Level 1: Area lebih luas dengan lampu yang tidak stabil, lebih banyak ruangan gelap dan jalur rahasia.
- Level 2: Terowongan sempit, pipa panas, dan ancaman lebih nyata. Level ini sering menampilkan entitas yang agresif.
- Level Fun: Sebuah level yang tampak seperti taman bermain anak-anak, tapi justru penuh jebakan mematikan dan makhluk yang tidak bisa diprediksi.
Yang membuat tiap level menegangkan adalah kamu tidak pernah tahu kapan dan bagaimana entitas akan muncul. Kadang mereka muncul dari kegelapan. Kadang mereka mengikuti suara. Kadang mereka hanya berdiri di kejauhan, menatap diam, sebelum akhirnya mulai mengejarmu dengan kecepatan tak masuk akal.
Gameplay Inti: Kerja Sama, Komunikasi, dan Navigasi
Backrooms: Escape Together bukan sekadar game “lari dari monster”. Untuk bertahan hidup dan menyelesaikan satu level, kamu harus:
- Menemukan item penting: Kunci, kartu akses, alat listrik, dokumen petunjuk.
- Memecahkan puzzle: Mulai dari mencari kode, menyambung kabel, hingga menyelaraskan urutan bunyi atau cahaya.
- Mengelola stamina dan mental: Beberapa level memengaruhi kesehatan mental karakter, menyebabkan ilusi, suara aneh, bahkan kerusakan visual di layar.
- Menghindari entitas: Ada yang sensitif terhadap suara, ada yang merespon cahaya, dan beberapa bahkan hanya bisa dilihat jika kamu tidak menatap langsung.
Sistem VOIP (voice chat in-game) jadi senjata utama. Kamu dan tim harus terus berkoordinasi. Tapi hati-hati—beberapa entitas bisa mendengar suaramu secara real-time. Jadi kadang, kamu harus memilih: mau berteriak minta tolong, atau diam dalam gelap dan berharap tidak ditemukan?
Desain Level dan Suasana yang Membekas
Game ini menggunakan engine yang cukup ringan tapi mampu menciptakan atmosfer luar biasa. Gaya visualnya memang sederhana—dinding monoton, pencahayaan minimal, efek grain dan VHS—but inilah yang membuatnya justru menyeramkan. Seperti mimpi buruk yang tidak berujung.
Efek suara juga memainkan peran besar. Kadang tidak ada musik sama sekali, hanya dengung lampu, suara langkah kaki sendiri, atau desahan entitas di kejauhan. Kadang kamu mendengar suara temanmu berteriak di kejauhan, tapi saat kamu ke sana, dia sudah tidak ada.
Desain seperti ini membuat pemain selalu waspada. Tidak ada momen benar-benar aman. Bahkan saat kamu pikir sudah selamat, bisa saja pintu keluar justru jebakan yang mengarah ke level lebih dalam.
Progresi dan Replayability
Meskipun fokus utama game ini adalah survival per sesi, ada sistem progresi akun. Kamu bisa membuka:
- Cosmetic gear (baju, helm, ransel) untuk personalisasi
- Tools baru seperti flashlight lebih kuat, motion sensor, hingga peta digital
- Perk pasif seperti deteksi suara lebih baik, stamina lebih panjang, atau perlindungan mental
Tapi semua ini bukan untuk membuatmu jadi OP. Tujuannya agar kamu dan tim bisa lebih dalam menyelami level selanjutnya—karena makin dalam kamu pergi, makin brutal level yang harus dihadapi.
Replayability sangat tinggi karena:
- Level selalu acak
- Entitas muncul secara dinamis
- Puzzle bervariasi
- Suasana dan waktu permainan tidak bisa diprediksi
Setiap sesi bisa berbeda total. Bisa jadi kamu berhasil keluar dalam 30 menit, atau justru terjebak 2 jam di satu level karena kesalahan koordinasi.
Komunitas, Update, dan Masa Depan
Sejak dirilis dalam Early Access, Backrooms: Escape Together punya komunitas yang aktif dan loyal. Developer rutin merilis:
- Level baru
- Perbaikan AI entitas
- Peningkatan stabilitas
- Dukungan mod ringan
- Cross-platform play
Bahkan komunitas juga ikut andil dengan ide level, lore tambahan, dan petunjuk interpretasi dunia Backrooms. Ada server Discord resmi yang berisi guide, LFG (Looking For Group), hingga teori konspirasi soal apa sebenarnya Backrooms itu.
Di roadmap 2025, Reflect Studios menjanjikan:
- Mode Custom Level Editor
- Sistem Ranked Challenge (untuk speedrun dan rekor escape)
- Lebih banyak entitas unik dan ending alternatif
Melihat konsistensi tim pengembang, masa depan Backrooms: Escape Together terlihat sangat cerah—terutama untuk mereka yang ingin pengalaman horor kooperatif tanpa harus main “game jumpscare murahan”.
Siapa yang Cocok Main Game Ini?
Game ini cocok banget untuk:
- Pecinta horor atmosferik dan tidak suka game yang terlalu cepat
- Tim kecil yang suka kerja sama dan solving puzzle bersama
- Streamer atau konten kreator yang butuh game horor kooperatif yang beda
- Pemain game seperti Phasmophobia, Lethal Company, GTFO, atau Escape the Backrooms
Tapi game ini tidak cocok untuk:
- Pemain yang ingin aksi cepat
- Gamer yang tidak suka bertahan dalam ketegangan diam
- Solo player (meskipun bisa, tapi jauh lebih sulit dan mencekam)
Kesimpulan: Jangan Takut Sendiri, Tapi Jangan Percaya Semua Hal di Backrooms
Backrooms: Escape Together bukan sekadar game horor biasa. Ini adalah pengalaman psikologis yang menguji koordinasi, keberanian, dan insting manusia dalam situasi yang tidak masuk akal. Ini adalah game yang mengubah ruangan kosong jadi ancaman, suara kaki jadi sinyal bahaya, dan suara temanmu jadi harapan terakhir.
Kalau kamu bosan dengan horor pasaran, ini adalah tempat di mana kamu akan menjerit, tertawa, dan panik bersama teman—semua dalam satu sesi permainan.
Selamat datang di Backrooms. Temukan jalan keluarnya… kalau bisa.